Pages

Jumat, 26 Desember 2014

Wow, Indonesia, Negara satu-satunya yang pernah keluar & masuk lagi di PBB !!



Cuma Indonesia Negara yang pernah keluar dari keanggotaan PBB. Sampai tulisan ini dibuat, Indonesia merupakan satu-satunya negara yang pernah keluar dari PBB. Bergabung pertama kali tahun 1950 sebagai anggota ke-60 PBB, kemudian Indonesia menarik keanggotaannya pada tahun 1965.
Kalo ada orang Indonesia yang tidak kenal dengan Ir. Soekarno, aku pastikan dia orang bego, presiden pertama Indonesia ini sangat fenomenal, banyak hal-hal yang dilakukan oleh beliau demi kemajuan dan kemandirian bangsa Indonesia ini. Sejarah mencatat, Indonesia merdeka dari segala bentuk penjajahan tidak terlepas dari peran tangan dingin Soekarno. Selain berwibawa, ia juga sangat tegas. Beliau tidak pandang bulu terhadap siapapun yang mencoba merendahkan martabat negara Indonesia.
Karena saking fenomenalnya beliau, ketika dalam masa kepemimpinannya Indonesia pernah keluar dari keanggotaan PBB, dan menjadi satu-satunya Negara yang pernah keluar dari PBB, sekali lagi itu hanya Indonesia, bayangkan saja ketika beberapa Negara mencoba untuk masuk menjadi anggota PBB dan mendapatkan kesulitan, Indonesia justru keluar dari keanggotaan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) di New York, USA. Tanggal 20 Januari 1965 Bung Karno menarik bangsa Indonesia dari keanggotaan PBB. Tentunya Soekarno sudah memikirkan matang-matang terkait keputusannya mengundurkan Indonesia dari PBB. Bukan tanpa sebab Indonesia keluar dari PBB, ada beberapa faktor yang melatarbelakangi keluarnya indonesai dari PBB.
Pada tahun 1965 Indonesia sedang berkonfrontasi dengan pihak Malaya di Kalimantan, konfrontasi ini adalah sebuah perang antara Negara konfederasi Malaysia dan NKRI, pada tahun 1962-1966. Perang ini berawal dari keinginan Federasi malaya lebih dikenali sebagai Persekutuan tanah melayu pada tahun 1961 untuk menggabungkan Brunei, Sabah dan Sarawak kedalam Federasi Malaysia yang ditumpangi oleh britania raya yang tidak sesuai dengan Persetujuan Manila oleh karena itu Keinginan tersebut ditentang oleh Presiden Soekarno yang menganggap pembentukan Federasi Malaysia yang sekarang dikenal sebagai Malaysia sebagai “boneka Inggris” merupakan kolonialisme dan imperialisme dalam bentuk baru serta dukungan terhadap berbagai gangguan keamanan dalam negeri dan pemberontakan di Indonesia.
Sejak demonstrasi anti-Indonesia di Kuala Lumpur, ketika para demonstran menyerbu gedung KBRI, merobek-robek foto Soekarno, membawa lambang negara Garuda Pancasila ke hadapan Tunku Abdul Rahman Perdana Menteri Malaysia saat itu dan memaksanya untuk menginjak Garuda, amarah Soekarno terhadap Malaysia pun meledak, Soekarno yang murka karena hal itu mengutuk tindakan demonstrasi anti-Indonesian yang menginjak-injak lambang negara Indonesia dan ingin melakukan balas dendam dengan melancarkan gerakan yang terkenal dengan nama Ganyang Malaysia. Soekarno memproklamirkan gerakan Ganyang Malaysia melalui pidato beliau yang amat bersejarah, berikut ini :

Kalau kita lapar itu biasa
Kalau kita malu itu juga biasa
Namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, kurang ajar!
Kerahkan pasukan ke Kalimantan hajar cecunguk Malayan itu!
Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysian keparat itu
Doakan aku, aku kan berangkat ke medan juang sebagai patriot Bangsa, sebagai martir Bangsa dan sebagai peluru Bangsa yang tak mau diinjak-injak harga dirinya.
Serukan serukan keseluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu untuk melawan kehinaan ini kita akan membalas perlakuan ini dan kita tunjukkan bahwa kita masih memiliki Gigi yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat.
Yoo…ayoo… kita… Ganjang…
Ganjang… Malaysia
Ganjang… Malaysia
Bulatkan tekad
Semangat kita badja
Peluru kita banjak
Njawa kita banjak
Bila perlu satoe-satoe!
(Soekarno)
Ketika PBB menerima Malaysia sebagai anggota tidak tetap. Sukarno menarik Indonesia dari PBB pada tanggal 20 Januari 1965 dan mencoba membentuk Konferensi Kekuatan Baru (Conference of New Emerging Forces, Conefo) sebagai alternatif. Sebagai tandingan Olimpiade, Soekarno bahkan menyelenggarakan GANEFO (Games of the New Emerging Forces) yang diselenggarakan di Senayan, Jakarta pada 10-22 November 1963. Pesta olahraga ini diikuti oleh 2.250 atlet dari 48 negara di Asia, Afrika, Eropa dan Amerika Selatan, serta diliput sekitar 500 wartawan asing.
Jadi kebayangkan bagaimana presiden pertama Negara ini, mulai dari pengucilan dari dunia internasional, bukan tanpa alsan semua ini, inilah sejarah yang harus menjadi cerminan betapa fauding father kita mempertahankan kedaulatan NKRI, harga mati untuk sebuah kemerdekaan yang direbut oleh darah.
“Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 ½ sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita” (Soekarno)

Selasa, 23 Desember 2014

Belajar bahasa Thailand yuuk !!




Salah satu genre film yang lagi booming di asia saat ini adalah film Thailand, selain alur cerita film-filmnya tidak bisa ditebak, film thailand juga mengemukakan cerita-cerita baru yang masih fresh dan kreatif. Selain itu bahasa juga menjadi salah satu daya tarik pada film Thailand. Bagi penggemar film Thailand, mendengar para actor/aktris Thailand berbicara pastilah terdengar lucu atau bahkan mungkin aneh. Naaah bagi kalian yang mau belajar sedikit tentang bahasa Thailand let’s cekidoot !!
Oke deh kita mulai dari pengenalan dulu :
Sawatdhee Khrap :) (Sawatdhee artinya Hai,Khrap itu sebagai partikel pelengkap biar agak sopan,Khrap diucapkan oleh laki-laki sedangkan kha oleh perempuan.Oh ya cara bacanya bukan khrap pakai r ya,tapi huruf r nya agak samar, jadi kedengernya kaya khap)

Dan ini penjelasan lengkapnya :

 Krab/Krub = untuk orang yang berbicara adalah pria (boleh tidak dipakai, hanya untuk kesopanan)
 Kah     = untuk orang yang berbicara perempuan (boleh tidak dipakai, hanya untuk kesopanan)
 Pom    = Saya (laki-laki)
 Chan   = Saya (perempuan)

Nah, beberapa kosakata sehari-hari :


  1.  Sawadee (krab/kah) = Hallo/ Salam sejahtera
  2.  Sabai di mai? = Apa kabar?
  3.  Sabai di (krab/kah) = Kabar baik
  4.  Khob khun (krab/kah) = Terima kasih
  5.  Yin dee / Mai pen rai = Sama-sama , tidak masalah
  6.  Chai = Ya
  7.  Mai chai = Tidak
  8.  Arun sawad = Selamat pagi
  9.  Ratree sawad = Selamat malam
  10.  Khun chue arai? = Siapa namamu?
  11.  (Pom/chan) chue....(nama) = Nama saya....(nama)
  12.  Khun na rak maak = Kamu lucu sekali
  13.  Khun suay maak = Kamu cantik sekali
  14.  (Pom/chan) chawp khun = Aku suka kamu
  15.  (Pom/chan) kitteung khun = Aku rindu kamu
  16.  (Pom/chan) rak khun = Aku cinta kamu
  17.  Faan dii na = Mimpi indah
  18.  Khun ayu tao rai khrap? = Umurmu berapa?
  19.  Khor thot khrap = Saya minta maaf
  20.  Tham arai yu khrap? = Kamu sedang apa?
  21.  Rak ka thao rai? = Harganya berapa?
  22.  Phaeng maak = Mahal sekali
  23.  Hong nam yoo nai? = Toilet dimana?
Semoga bermanfaat :D

Sabtu, 20 Desember 2014

Makan mie instan campur nasi ternyata berbahaya !!


   Nasi adalah makanan pokok orang Indonesia. Bagi kita orang Indonesia, belum makan nasi dapat diartikan belum makan. Selain nasi, mie juga salah satu makanan yang sudah mendarah daging di Indonesia. Bahkan terkadang orang Indonesia makan nasi sekaligus makan mie atau mungkin menjadikan mie sebagai lauk untuk makan. Namun tahukah anda ternyata makan nasi dengan mie itu berbahaya.
   Nasi merupakan makanan dengan banyak mengandung karbohidrat. Dan Mie juga mengandung karbohidrat. Sedangkan tubuh kita juga perlu asupan protein, lemak baik,  mineral dll. Jadi jangan asal makanan itu enak saja, tapi juga harus memperhatikan kecukupan gizi yang lainnya juga.
Mengkonsumsi nasi putih dengan mie instan menghasilkan kurang lebih sekitarn 750.000 kalori perporsi. Hal ini tidak baik bagi tubuh kita, apalagi yang sedang melaksanakan program diet. Secara normalnya, makanan yang masuk ke dalam tubuh kita di cerna akan menjadi gula dan akan menyebabkan pankreas kita menghasilkan hormon insulin. Jika kita makannya banyak dan kalorinya tinggi maka hormon insulinnya juga akan melonjak tinggi dan hal ini tidak baik, karena akan mengakibatkan pankreas kita overload atau mengalami "kelelahan" dan berakibat kerusakan pankreas kemudian timbullah penyakit diabetes atau penyakit kencing manis.
   Nah, walaupun kebiasaan makan mie instan dengan nasi ini kelihatannya sederhana, sebaiknya mulai diubah kebiasaan ini karena tidak baik bagi tubuh kita. Saran saya adalah lengkapi konsumsi karbohidrat dengan protein, lemak baik, vitamin dan mineral yang cukup. Jadi, pilih kenyang atau pilih sehat? masih berani makan mie instan campur nasi?,heehee
Semoga bermanfaat !!